Menyambut mahasiswa baru angkatan 2017, pengurus HMJ Ilmu Sejarah FIB mengadakan sosialisasi untuk mengenalkan para mahasiswa baru mengenai Jurusan Ilmu Sejarah. Salah satu tahap dalam penyambutan tersebut yakni dengan mengadakan sosialisasi antara Jurusan Ilmu Sejarah dengan mahasiswa baru Ilmu Sejarah yang berjumlah 98 orang. Pada sosialisasi tersebut, La Ode Nasrion sebagai Ketua HMJ Ilmu Sejarah periode 2017 mengundang Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Dra Aswati M.Hum., beserta jajaran dosen Ilmu Sejarah untuk bertatap muka dan memberikan pemahaman mengenai jurusan Sejarah beserta perilaku dalam menempuh kegiatan akademik.
Pada kegiatan sosialisasi tersebut, Dra. Aswati, M.Hum., dan Dr. Aslim, M.Hum., memberikan pemahaman mengenai orientasi dan arah keilmuan jurusan Ilmu Sejarah. Mereka meyakinkan para mahasiswa baru bahwa ada beberapa hal menarik yang akan mereka temui ketika menempuh studi di Jurusan Ilmu Sejarah. Di antara hal-hal tersebut, salah satunya mereka akan terlatih untuk menelusuri rekam jejak sejarah sebab sebuah peristiwa sejarah tidak pernah titik, melainkan koma. Mahasiswa juga akan belajar tentang keberagaman versi. Mahasiswa harus memperhatikan beberapa hal, seperti siapa penulis sejarah dan dari mana sumber sejarah itu diperoleh.
Selain itu, mahasiswa Ilmu Sejarah akan belajar dengan berkunjung langsung ke sumber sejarah. Semua mata kuliah yang ditawarkan pada Jurusan Ilmu Sejarah, mengharuskan mahasiswa untuk berkunjung di tempat-tempat bersejarah. Ya, belajar sejarah tidak melulu duduk di kelas dan membaca buku, tetapi berkunjung langsung ke objek peristiwa sejarah tersebut. “Jadi mahasiswa Sejarah tidak hanya sekedar belajar teori, tetapi akan praktek langsung ke lapangan,” ujar Dr. Aslim, M.Hum.
Selain itu, lulusan Ilmu Sejarah bisa bersaing dan bekerja pada bidang yang beragam. Dari beragam ilmu yang diberikan itu, mahasiswa sejarah memiliki bekal kreatifitas dan softskill yang bisa diaplikasikan di tempat ia bekerja usai lulus kuliah.
Menurut Dra. Aswati, M.Hum., Jurusan Ilmu Sejarah bersifat multidisiplin jadi lulusannya tidak harus hanya bekerja di bidang sejarah saja, tetapi pengembangan diri berangkat dan belajar dari pengalaman sejarah. Ketika bekerja di sebuah perusahaan misalnya, lulusan Ilmu Sejarah bisa melihat rekam perjalanan perusahaaan di masa lalu mengenai jejak kemunduran maupun kemajuan. Analisis itu nantinya mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan perusahaan. Jika bekerja di bidang yang linier dengan bidang sejarah, salah satu pilihannya yaitu bekerja di bidang museology atau bekerja di permusiuman dengan menjadi kurator.
“Banyak tokoh-tokoh terkenal dan berpengaruh di dunia karena belajar dari sejarah. Sejarah mendidik kita untuk lebih bijaksana. Mempelajari sejarah akan menuntun pemahaman kita mengenai kekinian sehingga perjalanan ke depannya akan berlangsung dengan baik tanpa mengulangi kesalahan yang pernah dialami di masa lalu.” Ujarnya (fb)
ket.foto: Para mahasiswa baru Ilmu Sejarah mendengarkan pengarahan dari Jurusan Ilmu Sejarah (Jumat, 8/9).
Leave a Reply